TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) memproyeksikan transaksi penjualan listrik akan meningkat sekitar 7-8 persen pada tahun 2022.
"Proyeksi tahun 2022 pasti naik, proyeksi kita naik sekitar 7-8 persen," ungkap Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana) PT PLN (Persero) Adi Priyanto di Makassar, Rabu 5 Januari 2022.
Adi Priyatno mengatakan bahwa transaksi penjualan kelistrikan pada 2021 naik 5-6 persen dibanding tahun 2020, meskipun diakui bahwa pandemi COVID-19 masih memberi dampak pada penggunaan atau penjualan listrik pada 2021.
Pada awal munculnya COVID-19, kata Adi, penjualan kelistrikan sempat minus, namun dengan berbagai intervensi pemerintah dalam penanganan penyebaran COVID-19, maka pergerakan masyarakat mulai dilonggarkan.
Hal ini dinilai berdampak pada penjualan listrik karena beberapa UMKM atau industri kembali beroperasi yang aktivitasnya menggunakan listrik.
"Saat ini, kebutuhan listrik sudah mulai meningkat. Ada beberapa kenaikan di masing-masing daerah, memang tidak sama tetapi secara rata-rata naik 5-6 persen," kata Adi.