TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengatakan penghimpunan dana di pasar modal pada 2021 mencapai angka tertinggi dalam sejarah bursa di Tanah Air.
"Ini juga dalam sejarah di Indonesia paling tinggi dalam setahun. Bahkan ini juga lebih tinggi dari pembiayaan di perbankan," ujar Wimboh dalam penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia, Kamis, 30 Desember 2021.
OJK mencatat nilai emisi efek di pasar modal Indonesia meningkat 201,95 persen dari Rp 118,7 triliun di 2020 menjadi Rp 358,42 triliun di 2021.
"Pembiayaan perbankan tidak sampai Rp 300 triliun tahun ini. Ini adalah sejarah juga bahwa di pasar modal lebih tinggi dari pembiayaan perbankan," tutur Wimboh.
Wimboh mengatakan OJK masih berkomitmen penuh meningkatkan integritas pasar dengan berbagai kewenangannya. Ia mengatakan langkah itu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pasar modal dan meningkatkan likuiditas.
"Blessing di masa pandemi orang belanjanya berkurang dan dimasukkan di pasar modal. Jadi dengan digitalisasi transaksi mendukung itu semua. Jadi tadi investor retailnya masuk 7 juta. Kami akan terus melakukan perbaikan," ujar Wimboh.
Sebelumnya, Direktur Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan jumlah investor di pasar modal meningkat signifikan pada tahun 2021. Ia mencatat adanya penambahan sekitar 3,6 juta investor di bursa pada tahun ini.