2. Sabar menanti hasil yang terbaik
Lo mengingatkan bahwa tidak ada yang instan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Ini dibuktikan Lo Kheng Hong ketika pertama kali terjun berinvestasi. Kala itu, bukannya untung tapi malah rugi.
Saat itu, kata Lo, ia memulai dengan cara yang salah yakni membeli saham IPO dengan harga murah, lalu menjualnya ketika listing dengan harapan mendapatkan keuntungan. Padahal, untuk mendapatkan hasil terbaik, berinvestasi perlu waktu.
3. Beli saham yang bidang usahanya baik
Lo Kheng Hong berujar memilih emiten sebenarnya tidak sulit, investor hanya perlu mencari industri yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi. Setelah menentukan industrinya, sortir perusahaan yang misalnya masih memiliki price to book value atau PBV kecil tapi asetnya banyak dan utangnya kecil.
4. Pilih perusahaan yang untung
Lo gamblang mengatakan anti membeli perusahaan yang rugi. Dia selalu mencari perusahaan yang bisa menjadi mesin uang buatnya. Karena itu, ia sama sekali tidak tertarik pada perusahaan yang dari awal telah mengalami kerugian.
5. Rekam jejak pimpinan perusahaan yang baik
Setiap menentukan saham yang hendak dibeli, Lo selalu mencari tahu pimpinan perusahaan itu, seperti direksi dan komisaris. "Pastikan bahwa selama berkarier di industri, mereka adalah pribadi yang berintegritas, jujur dan memiliki reputasi yang baik," ujar dia.
CAESAR AKBAR
BACA: Lo Kheng Hong dan Jos Parengkuan Blak-blakan Soal Nyaris Bangkrut Saat Krisis