Lalu, perusahaan juga telah memulai menambah armada tambang (mining fleets) yang mencakup 18 truk berkapasitas 100 ton dan 2 ekskavator berkapasitas 120 ton. Keseluruhan peningkatan kapasitas produksi dan armada ini dilalukan menjelang pembukaan koridor baru.
Archi Indonesia tahun ini sudah memulai studi kelayakan untuk persiapan pembangunan wilayah operasional baru, yaitu koridor barat. Perusahaan menargetkan bisa menemukan potensi cadangan bijih baru pada 2023, sehingga proses penambangan di koridor barat bisa dilakukan pada 2024.
Tak hanya di hulu, bisnis di hilir juga meningkat. Hingga September 2021, PT Elang Mulia Abadi Sempurna mencatatkan peningkatan pendapatan hingga 154 persen (year-on-year/yoy). Pendapatan ini Elang Mulia ini pun berkontribusi pada 3 persen pendapatan konsolidasian perseroan.
Elang Mulia yang berdiri pada 1 April 2019 tak lain adalah perusahaan yang bergerak di bisnis logam emas batangan atau gold minted bars. Ini adalah perusahaan patungan Archi Indonesia bersama PT Royal Raffles Capital, perusahaan yang dimiliki oleh PT Lotus Lingga Pratama yang bergerak di bidang perhiasan.
“Kami optimistis bahwa konsolidasi bisnis yang kami lakukan pada tahun 2021 akan menjadi landasan yang kuat bagi kami untuk mencetak lebih banyak keberhasilan pada tahun 2022," kata Wakil Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra.
Baca: Digugat Rp 1 T, BRI Sebut Sudah Minta Nasabah Kembalikan Dana Salah Transfer
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.