TEMPO.CO, Jakarta -Pakar ekonomi energi dari Universitas Gajah Mada, Fahmy Radhi, mengatakan Direktur Utama PT PLN (Persero) telah dinanti berbagai pekerjaan rumah, salah satunya adalah transisi energi.
"PR Dirut PLN baru adalah merespons komitmen Jokowi untuk menerapkan Green Energy," ujar Fahmy kepada Tempo, Senin, 6 Desember 2021.
Ia mengatakan perlu ada transisi untuk sumber energi bagi pembangkit listrik PLN. Pasalnya, saat ini 57 persen pembangkit listrik dari perusahaan pelat merah itu masih menggunakan batu bara.
Untuk itu, Fahmy mengingatkan perlunya ada strategi transisi energi menuju energi baru terbarukan. Selain itu, PLN juga mesti menyiapkan strategi untuk transisi energi di masyarakat.
"PLN juga harus mendukung implementasi mobil listrik dan kompor listrik," tutur Fahmy.
Meski ditunggu sederet pekerjaan rumah, ia yakin Darmawan Prasodjo telah memiliki modal cukup untuk menjadi nakhoda anyar perusahaan setrum negara itu. Pasalnya, Darmawan sebelumnya telah menduduki jabatan komisaris dan wakil direktur utama di sana.