TEMPO.CO, Jakarta - SKK Migas bersama kontraktor minyak dan gas bumi Premier Oil Tuna BV berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi di Wilayah Kerja Tuna, lepas pantai Natuna Timur, yang berada di perbatasan Indonesia dengan Vietnam.
"Temuan cadangan ini diperoleh melalui pengeboran dua sumur delineasi Singa Laut (SL)-2 dan Kuda Laut (KL)-2," kata Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat 3 November 2021.
Benny menjelaskan Premier Oil melakukan pengeboran sumur eksplorasi dengan dua kaki yang menyasar pada potensi hidrokarbon di struktur SL-1 dan struktur KL-1 pada 2014 lalu.
Sejak awal, SKK Migas telah mengkategorikan kedua sumur tersebut ke dalam sumur kunci pada 2021.
"Keberhasilan kedua sumur ini akan membuka peluang penemuan hidrokarbon lainnya di area tersebut yang dapat membantu target pemerintah dalam mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) di tahun 2030," jelas Benny.
"Evaluasi penentuan status eksplorasi dan studi-studi pendukung usulan plan of development akan mulai didiskusikan selambatnya awal Januari 2022," ujar Benny.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024
-
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap
-
Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM
-
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia
-
Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024
8 jam lalu
Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.
PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair
7 hari lalu
PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap
9 hari lalu
KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.
Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM
11 hari lalu
PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia
12 hari lalu
Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.
Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif
40 hari lalu
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan optimistis bahwa pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia berdampak positif.
Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste
40 hari lalu
Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste
Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura
41 hari lalu
Pengaturan ruang udara dan informasi penerbangannya (FIR) di wilayah Kepulauan Riau dan Natuna resmi diatur Indonesia setelah 78 ditangani Singapura
Menteri ESDM dan Menteri Keuangan Tunda Pembahasan Harga Gas Bumi Tertentu, Apa Sebabnya?
42 hari lalu
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk membahas Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).
Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan
43 hari lalu
Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.