TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Koperasi Produsen Tempe-Tahu Indonesia (Gakoptindo) menurunkan proyeksi volume produksinya sepanjang tahun ini, usai pemerintah menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3 untuk seluruh Indonesia pada momentum Natal dan Tahun Baru mendatang.
Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifudin mengatakan produksi tempe dan tahu dihitung dari konsumsi bahan baku kedelai, sampai akhir tahun ini akan mencapai 2,5 juta ton dari tahun lalu sebesar 2,8 hingga 2,9 juta ton. Sebelumnya pada Agustus lalu, Aip memproyeksikan produksi bisa menembus 3 juta ton.
"Target penjualan tempe dan tahu di seluruh Indonesia, selama pandemi menurun 20-30 persen. [Produksi] paling tinggi itu 2,5 juta ton, turun kira-kira 20 persen," kata Aip saat dihubungi Bisnis, Selasa, 23 November 2021.
Turunnya produksi tempe dan tahu sepanjang tahun ini tak lepas dari pembatasan ketat yang berlangsung pada tengah tahun ini, yang berdampak pada tertekannya konsumsi.
Sementara itu, bahkan dengan proyeksi pada Agustus sebesar 3 juta ton, produksi sepanjang tahun ini belum akan menyamai angka sebelum pandemi yang berada di kisaran 3,2 juta hingga 3,3 juta ton.
Adapun mengenai pasokan kedelai, lebih dari 80 persen bersumber dari impor. Sisanya dipasok dari petani dalam negeri. Meski masih terjadi pembatasan di sejumlah negara, Aip mengatakan belum ada kendala pasokan kedelai bahkan sampai awal tahun depan.
Meski produksi tahun ini menurun, Aip mengatakan semakin lama, masyarakat semakin sadar bahwa tempe dan tahu merupakan makanan sehat, sumber protein utama, dengan harga terjangkau.
"Malah di Amerika [tempe dan tahu] disebut super food, yaitu makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang bergizi tinggi," ujarnya.
Sebelumnya pemerintah menetapkan PPKM level 3 untuk seluruh Indonesia mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Hal itu diberlakukan untuk membendung gelombang baru Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru. Bagi sejumlah industri terutama makanan dan minuman, momentum Natal dan Tahun Baru justru selalu dinantikan untuk mendongkrak kinerja dan pencapaian target sepanjang tahun.
BISNIS
Baca juga: Kemendag Pastikan Tahu Tempe Ikuti Kenaikan Harga Kedelai
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.