"Kilang-kilang minyak ini nantinya akan menghasilkan produk BBM yang ramah lingkungan standar EURO V. Saat ini dari kilang yang ada, BBM yang diproduksi standar EURO II," jelas Muhidin.
Pemerintah juga sedang mengkaji pemanfaatan dimetil eter sebagai substitusi elpiji yang saat ini mayoritas masih impor. Produk dimetil eter akan dimanfaatkan untuk wilayah Sumatera.
Proyek lainnya adalah pemanfaatan biodiesel 30 persen untuk menekan impor BBM. Implementasi untuk tahun ini telah ditetapkan 20 Badan Usaha BBM dan 22 Badan Usaha BBN dengan alokasi FAME sebesar 9,2 juta kiloliter dengan titik serah sebanyak 82 titik.
Mandatori biodiesel 30 persen ini diperkirakan menghemat uang negara sebesar 2,98 miliar dolar AS.
Pemerintah juga terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi melalui pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga.
Sepanjang 2020, pemerintah telah membangun 696.011 sambungan rumah dengan 76,9 persen atau 535.555 sambungan rumah itu dibangun melalui dana APBN yang tersebar di 17 provinsi, 53 kabupaten/kota.
Selain itu, pemerintah telah menugaskan PLN dan Pertamina untuk mengkonversi penggunaan BBM menjadi gas alam untuk pembangkit listrik di 52 lokasi pembangkit milik PLN.
BACA: 12 Proyek Migas Kelar, SKK Migas Bidik 3 Proyek Lagi Onstream di Tahun Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.