3. Transisi menuju energi hijau
Selanjutnya Jokowi menyinggung soal percepatan transisi ke energi hijau. Ia memberikan gambaran adanya perubahan global yang drastis dan diperkirakan akan memengaruhi keberlangsungan dua perusahaan pelat merah itu. Kesimpulan tersebut diperoleh dalam dua pertemuan internasional antara lain KTT G20 dan COP26 di Glasgow beberapa waktu lalu.
"Semakin hari semakin ke sana semakin ke sana arahnya itu sudah bisa ditebak bahwa suatu saat yang namanya energi fosil, penggunaan mineral fosil itu pada suatu titik akan disetop," ujar Jokowi.
Menurut dia, isu tersebut harus menjadi perhatian lantaran pada kondisi saat ini bisnis dari suda perusahaan milik negara itu masih berkaitan dengan energi yang bersumber dari fosil. Misalnya saja PLN yang masih sangat besar penggunaan batu bara-nya, maupun Pertamina yang bisnisnya masih dalam lingkup minyak dan gas.
"Mau tidak mau itu juga akan terkena imbasnya kalau ke depan," ujar Jokowi. Lanskap penggunaan energi di masa depan, kata Jokowi, mengarah ke transisi energi, misalnya dari penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Transisi itu diperkirakan akan segera di mulai di Eropa dan negara lainnya.
Transisi tersebut pun bukan hanya terlaksana melalui kerja sama antar perusahaan maupun bilateral, melainkan akan dituangkan dalam bentuk undang-undang atau regulasi. Karena itu, ia meminta semua pihak untuk bersiap-siap. Apalagi, menurut Jokowi, transisi energi tak bisa ditunda-tunda.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR
Baca: Megawati Pertanyakan Kunyit Banyak Diekspor: Kok Enak Banget, Ya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.