"Kuncinya di tahun 2022 hanya satu. Kuncinya kita bisa mengendalikan yang namanya Covid. Kuncinya hanya itu. Kalau tidak bisa kita kendalikan, ekonominya akan turun dan terpuruk lagi," ucap Jokowi.
Pengendalian pandemi Covid-19, menurut dia, bisa dilakukan di antaranya dengan mengantisipasi di tengah ketidakpastian dan kompleksitas masalah yang masih membayangi dunia. “Saya kira ekonomi negara lain mengalami gelombang (Covid-19) ke-1,2,3 masih tambah lagi empat. Inilah sekali lagi hati-hati, kehati-hatian,” kata Jokowi.
Dengan peningkatan ketahanan Indonesia dari pandemi, Jokowi berharap jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia terus menurun. Masyarakat pun tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan, serta mendapatkan vaksinasi.
Pemerintah sebelumnya mematok angka pertumbuhan ekonomi tahun depan pada Undang-Undang APBN 2022 di angka 5-5,5 persen. Pertumbuhan ekonomi ini melampaui proyeksi 2021 yang sebesar 3,7-4,5 persen.
Jokowi sebelumnya juga menyebutkan bahwa APBN 2022 harus menjadi instrumen utama pendongkrak pertumbuhan ekonomi pada tahun depan. "APBN 2022 harus bisa menjadi instrumen utama untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, memperkuat daya tahan ekonomi, mengakselerasi daya saing kita," ujarnya.
BISNIS | ANTARA
Baca: Pakar UGM Sebut Rata-rata Kenaikan UMP 1,09 Persen Terendah Sepanjang Sejarah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.