2. Jadwalkan Pemanggilan Bos Pertamina, DPR: Terlalu Sering Kebakaran
Anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Andi Yuliani Paris, menyayangkan peristiwa kebakaran Tangki Pertamina, Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu lalu. Ia meminta adanya evaluasi mendalam terhadap prosedur keamanan, operasional, dan prosedur teknis lainnya di tangki minyak milik perusahaan BUMN itu.
"Terlalu sering kebakaran. Kami akan panggil Pertamina untuk mendapat penjelasan detil kebakaran ini. Apakah di kilang atau di bagian lain," ujar Andi Yuliani Paris dikutip dari laman dpr.go.id pada Senin, 15 November 2021.
Politikus Fraksi PAN ini pun menyebut harus ada audit forensik terhadap kelayakan alat di seluruh tangki milik Pertamina sebagai upaya memitigasi agar kebakaran tidak terulang kembali. Ia pun menyebut perlunya mempertanyakan mengenai kerawanan alat di kilang-kilang Pertamina terhadap petir.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di tangki 36T102, area Kilang Cilacap, sekitar pukul 19.15 WIB, Sabtu, 13 November. Penyebab kebakaran sementara belum diketahui. Namun saat insiden terjadi, area kilang diguyur hujan lebat disertai petir.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Bank Indonesia Sebut WSBK Dorong Ekonomi NTB di Triwulan IV Capai 5,8 Persen
Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat pada triwulan IV 2021 akan berada di kisaran 5,01-5,81 persen (yoy) dengan salah satu pemicunya adalah ajang World Superbike (WSBK) yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok.
"Gelaran WSBK pada 19-21 November 2021 akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena multiefek ekonomi dari event besar internasional tersebut, baik di sektor pariwisata, transportasi hingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," kata kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, di Mataram, NTB, Minggu 14 November 2021.
Ia mengatakan faktor yang juga ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi NTB ke arah yang lebih baik adalah inflasi yang terkendali dengan baik serta stabilitas sistem keuangan terjaga.
Selain itu, pemicu lainnya adalah membaiknya pengendalian COVID-19 melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan progres vaksinasi COVID-19 yang agresif. Hal itu dibuktikan dengan capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 61,95 persen dan dosis kedua sebesar 27,42 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.