Sementara itu, Managing Director Primavera Capital Group yang berbasis di Singapura, Michael Woo, menyebut GoTo sebagai juara nasional dengan ekosistem terbesar dan terlengkap untuk kehidupan digital sehari-hari di Indonesia.
Hal ini terlihat dari peluang pertumbuhan di Indonesia dan GoTo pada e-commerce, mobilitas on-demand dan fintech – yaitu semua segmen di mana Primavera memiliki pengalaman investasi yang luas. "Kami senang dapat bermitra dan tumbuh bersama GoTo, dan mengkontribusikan keahlian dan sumber daya kami kepada perusahaan," ucap Woo.
Adapun Steven Chua, Deputy CIO di Seatown Master Fund, mengatakan pihaknya senang dapat berpartisipasi dalam misi Grup GoTo untuk mendorong kemajuan. Pertumbuhan ekonomi digital, terutama di Indonesia dan pasar lain yang berkembang pesat di ASEAN.
Bahkan, kata Chua, investasi tersebut merupakan fokus utama perusahaan. "Kami telah menjadi investor di Gojek selama beberapa tahun, dan berharap dapat melanjutkan perjalanan kami dengan Grup GoTo yang semakin besar seiring perusahaan memasuki fase pertumbuhan berikutnya.”
Indonesia dengan angka produk domestik bruto atau PDB lebih dari US$ 1 triliun, tercatat sebagai negara terpadat keempat di dunia dengan populasi muda yang fasih teknologi sebanyak 270 juta. Adapun ekosistem GoTo mencakup hampir dua pertiga dari pengeluaran konsumen Indonesia, dan total nilai pasar yang dapat disasar akan tumbuh menjadi lebih dari US$ 600 miliar di Indonesia pada 2025.
Negara ini juga memiliki hampir 140 juta orang dengan sedikit atau tanpa akses ke sistem keuangan formal, sehingga terdapat peluang pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan dalam jasa pembayaran dan keuangan.
Gojek dan Tokopedia sebelumnya membentuk GoTo pada Mei 2021, dan sejak itu sudah tercipta banyak sinergi di antara merek Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Layanan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran.
Grup GoTo mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020, dengan total nilai transaksi bruto (GTV) Grup lebih dari US$ 22 miliar, dan berkontribusi ke ekonomi setara dengan lebih dari 2 persen PDB Indonesia.
BISNIS
Baca: RI Kantongi Komitmen Investasi Rp 637 T dari UEA, Bahlil: Bukan Angka Kaleng Kerupuk
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.