Risa bercerita, awalnya dia membuka polis asuransi pendidikan Mitra Cerdas pada tahun 2010 yang direncanakan jatuh tempo pada 15 tahun kemudian.
Tapi pada tahun kedelapan yakni pada akhir 2018, ia memutuskan untuk menutup polis tersebut. Dana klaim asuransi pendidikan Rp 69 juta seharusnya cair saat itu.
"Awalnya saya menjadi nasabah karena dulu suami saya masih TKI. Tapi belakangan sudah tidak jadi TKI, gak bisa bayar (premi). Makanya putusin kontrak aja," tuturnya. Ia mengaku kesulitan membayar premi yang terus naik hingga menjadi Rp 13,6 juta per tahun.
Tunggu punya tunggu, Risa tak kunjung memperoleh haknya. Oleh karena itu ia nekat mendatangi ke kantor pusat Bumiputera di Jakarta pada Desember 2019 untuk menagih uang tersebut. Tapi ia malah diusir dan diminta untuk pulang dengan menggunakan ojek online.
Risa mengaku sakit hatinya masih sangat terasa sampai sekarang. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, uang yang ditabungnya itu sangat dibutuhkan untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.
Karena klaim asuransi Bumiputera yang tak kunjung cair itu, Risa jadi sering menggadaikan emas ke untuk membayar pendidikan anak-anaknya. “Alhamdulillah anak pertama keterima di PTN jalur SNMPTN,” katanya. Tapi masih ada empat anak lainnya yang butuh biaya besar.
Baca: Cerita Dian Sastro yang Pernah Ditolak Saat Ajukan KPR ke Bank
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.