Selain itu ada penggunaan untuk BLT Desa sebesar 64,00 persen atau Rp 18,43 triliun dari pagu Rp 28,80 triliun, serta Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 75,60 persen atau Rp 6,65 triliun dari pagu Rp 8,80 triliun.
Untuk kondisi makro ekonomi, Airlangga mengatakan indikator utama Sektor Eksternal menunjukkan resiliensi yang baik hingga awal November 2021.
Posisi Cadangan Devisa dan Surplus Neraca Perdagangan Indonesia relatif terus meningkat sejak 2019 hingga Oktober 2021, kemudian IHSG dan Nilai Tukar memiliki tren fluktuatif, namun tetap membaik pada awal bulan ini. Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,51 persen (YoY) pada Kuartal III-2021.
“Dengan momentum perekonomian yang masih dalam jalur positif dan terus membaik, Pemerintah optimis perekonomian nasional akan mencatatkan pertumbuhan 3,7 persen sampai dengan 4,0 persen (YoY) selama tahun 2021, dan di tahun 2022 diproyeksikan akan tumbuh 5,2 persen (YoY). Hal ini sejalan dengan proyeksi dari berbagai Lembaga Internasional,” kata Airlangga.
Baca: Luhut Jajaki Merck hingga Pfizer untuk Investasi Industri Obat dan Vaksin di RI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.