TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso mengundang investor asing dari sejumlah negara untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia apalagi saat ini prospek pemulihan ekonomi di Tanah Air cukup baik. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Capital Market Day di London, Inggris, Jumat, 29 Oktober 2021.
Saat itu, Wimboh memaparkan bahwa nilai penghimpunan dana yang hingga 26 Oktober 2021 mencapai Rp 273,9 triliun dan 40 emiten baru yang telah melakukan penawaran umum. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap pasar modal dan perekonomian Indonesia cukup besar.
Nilai penghimpunan dana tersebut melampaui perolehan di tahun 2020 sebesar Rp 118,7 triliun. Selain itu, pasar modal juga mencatat lonjakan pertumbuhan investor pasar modal terutama dari kalangan milenial.
Per 21 September 2021, kata Wimboh, tercatat investor di pasar modal Indonesia sebanyak 6,4 juta orang atau naik 100,51 persen (yoy). “Oleh karena itu, kami mengajak anda berinvestasi di Indonesia khususnya di pasar modal dan menikmati hasil investasi yang baik,” tuturnya, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Wimboh menyebutkan, Pemerintah Indonesia telah memberikan banyak insentif investasi seperti pengurangan tarif 2 persen dari pajak penghasilan badan untuk emiten, pengurangan pajak atas bunga obligasi korporasi dari 20 persen menjadi 10 persen dan juga omnibus law yang sangat menyederhanakan perizinan untuk investor global.
Tak hanya itu, pemerintah juga terus membangun infrastruktur guna mempermudah akses dan meningkatkan efisiensi yang akan menambah keuntungan bagi para investor.