Bank Indonesia juga telah melakukan penilaian terhadap progress kesiapan dan komitmen calon peserta yang akan onboard pada Batch 2 yang direncanakan pada Januari 2022. Berdasarkan penilaian tersebut, terdapat 22 calon peserta Batch 2, yaitu
- Bank Sahabat Sampoerna
- Bank Multiarta Sentosa
- Bank Harda International
- Bank Ganesha
- Bank Maspion
- Bank OCBC NISP UUS
- Bank KEB Hana Indonesia
- Bank Digital BCA
- Bank Rakyat Indonesia Agroniaga
- Bank Sinarmas UUS
- Bank Ina Perdana
- Bank Jateng UUS
- Bank Mandiri Taspen
- Standard Chartered Bank
- Bank Nationalnobu
- Bank Jateng
- Bank Jatim UUS
- BPD Bali
- Bank Mestika Dharma
- Bank Papua
- Bank Jatim
- Kustiodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Adapun Bank Indonesia akan meluncurkan BI-FAST pada Desember 2021. Pada tahap awal difokuskan untuk layanan transfer kredit individual. Perry mengatakan BI-FAST dibangun untuk mendukung konsolidasi industri dan integrasi Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) nasional secara end-to-end, bersifat national driven sebagai wujud implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.
"Dan mendukung tercapainya sistem pembayaran yang cepat, murah, mudah, aman, dan andal (CEMUMUAH)," kata Perry.
Dia mengatakan implementasi BI-FAST juga selaras dengan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan, baik di sektor moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah, untuk mendukung terciptanya ekosistem digital yang integrated, interoperable, dan interconnected (3i).
Baca: Sri Mulyani: Sekarang Semua Orang Ngurusin Utang Negara, It Is Good
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.