Jika di lapangan terjadi kelangkaan solar, menurut dia, semata-mata karena kebutuhan BBM bersubsidi tersebut sedang melonjak seiring aktivitas masyarakat yang terus meningkat dan kembali normal.
Jika dibandingkan dengan periode awal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), permintaan BBM untuk jenis gasoline yang meliputi Pertalite dan Pertamax series, serta gasoil (biosolar dan dex series) saat ini telah naik sekitar 12 persen untuk wilayah Jawa Timur.
Pertamina juga mencatat peningkatan aktivitas masyarakat yang tercermin dalam peningkatan konsumsi BBM sektor retail secara nasional pada kuartal III tahun 2021 sebesar 34 juta kilo liter (KL). Angka tersebut naik hingga 6 persen dibandingkan Q3 tahun 2020.
Adapun konsumsi BBM gasoline (bensin) naik sekitar 4 persen, dan untuk gasoil (diesel), bahkan mencapai 10 persen. Khusus untuk kebutuhan solar subsidi di Jawa Timur konsumsi hariannya sejak September meningkat 16 persen ketimbang rerata harian di periode Januari sampai Agustus 2021.
Meski begitu, kata Deden, Pertamina dan BPH Migas terus berkoordinasi untuk menambah kuota solar bersubsidi dan memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. "Kami memastikan stok maupun proses penyaluran (supply chain) aman berjalan dengan baik."
Caranya, dengan menambah penyaluran dan memastikan kecukupan serta distribusi solar subsidi. Selain itu, Pertamina juga mengoptimalkan produksi kilang, serta melakukan monitoring penyaluran agar tepat sasaran antara lain dengan sistem digitalisasi dan pemantauan secara real time melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC).
ANTARA
Baca: Syarat Penerbangan Terbaru, Penumpang Tak Bisa Lagi Gunakan Hasil Tes Antigen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.