Novita menyebutkan, akuisisi bank BUKU 1 atau BUKU 2 yang sehat menjadi alternatif kami kaji dan tentu dilengkapi dengan kolaborasi dengan global tech company. "Kita percaya akan dapat membawa BNI semakin dekat dengan program digitalisasi kami," tuturnya.
BNI, kata Novita, memastikan tidak ada kendala terkait pendanaan. Pasalnya, BNI sudah mengeksekusi beberapa program penguatan permodalan pada Maret dan September tahun ini.
Selain itu, kondisi profitabilitas BNI juga terus membaik. "Dari sisi pendanaan tidak ada masalah," ucap Novita.
Adapun rasio kecukupan modal bank dengan kode saham BBNI hingga semester I pada tahun 2021 masih terjaga di level 18 persen, melampaui ketentuan minimum 12 persen. Artinya, untuk mengakuisisi suatu bank dengan biaya Rp1 triliun-Rp2 triliun, BNI tidak akan kesulitan.
Rencana mengembangkan bank digital dengan mengakuisisi bank kecil oleh BNI tersebut sebelumnya masuk dalam bagian strategi anorganik yang bakal dilakukan perseroan untuk memperluas cakupan layanan dan meramaikan peta persaingan bisnis bank digital Tanah Air. Perseroan menargetkan akuisisi bank BUKU 2 bisa tuntas pada akhir tahun 2021.
BISNIS
Baca: ETF Bitcoin Berjangka Segera Diperdagangkan, BTC Terus Melejit ke Rp 879 Juta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.