Kemudian keempat, milenial disarankan menjalin komunikasi dengan bank. Milenial dapat bertanya soal kemampuannya membayar cicilan berdasarkan pendapatan yang mereka terima setiap bulan. Kemudian, milienial bisa menentukan maksimal plafonnya. Milenial bisa menghitung kemampuan uang muka dikalikan dengan maksimum plafonnya.
Tip kelima, milenial disarankan memilih rumah yang cocok. Misalnya, apakah aksesnya ke kantor cepat dan mudah. Selain itu, milenial perlu mengetahui latar belakang developernya. “Jangan asal membeli hunian, tapi belum tahu developernya siapa,” kata Ari.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakayt (PUPR) menunjukkan 81 juta milenial belum memiliki rumah per 2019. Sebanyak 28,63 persen menyatakan belum menemukan yang tepat. Sementara itu, 24,9 persen sisanya belum mampu secara finansial. Selanjutnya, 17,27 persen milenial menyatakan belum bisa membayar down payment (DP) alias uang muka.
Kemudian, 10,49 persen lainnya belum mampu membayar cicilan KPR. Sebanyak 10,44 persen milenial mengatakan mereka masih ada cicilan, seperti cicilan gawai dan 5,46 persen lainnya menyatakan belum memerlukan hunian. Terakhir, 2,79 persen milineal menyebut belum terpikir untuk punya hunian.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: 81 Juta Milenial Belum Punya Rumah, Apa Penyebabnya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.