“Adanya laboratorium tes berstandar BSL 2 membuat pemeriksaan PCR bisa dilakukan lebih banyak terhadap penumpang pesawat dari luar negeri yang baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, dan hasil tes PCR diketahui lebih cepat yakni dalam waktu 1 jam," ujar Awaluddin.
Laboratorium tes berstandar BSL 2 ini semakin memperkuat penerapan Biosafety Management di Bandara Soekarno-Hatta. Biosafety Management yang dicanangkan AP II guna mencegah dan menangani COVID-19 ini terdiri dari beberapa program yakni laboratory testing facilities, biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization dan public health assurance.
Operasional laboratorium dan proses pelaksanaan tes PCR nantinya didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi guna mendukung proses kedatangan internasional.
Di samping itu, lanjut Muhammad Awaluddin, keberadaan laboratorium tes ini juga sebagai upaya memperketat pemeriksaan bagi penumpang pesawat yang berasal dari negara-negara berisiko tinggi.
Adapun di area kedatangan internasional Terminal 3 saat ini juga sudah dilakukan penambahan bilik tes PCR bagi penumpang pesawat, dari 10 bilik menjadi 20 bilik.
Baca Juga: Satgas Ungkap Langkah Pemerintah Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19