Dalam sehari sebelum pandemi Covid-19, Novian mampu mengerjakan produksi gambar sampai lima proyek. Novian tak menggamblangkan besaran pendapatannya per bulan, namun ia menyebut usaha itu kini telah menjadi pekerjaan tetapnya.
Untuk mempromosikan jasanya, Novian pun tidak memerlukan investasi banyak. Ia cukup menawarkan jasa melalui media sosial Instagram dengan akun @minimalisticavatar. Kini akun tersebut telah diikuti lebih dari 7.000 pengguna.
Lewat media sosial itulah pelanggan Novian datang dari berbagai kota. Mayoritas pelanggan, kata dia, berasal dari Jakarta. “Saya di Kalimantan Selatan, tapi anehnya kebanyakan pelanggan dari Pulau Jawa, khususnya Jakarta,” kata Novian.
Meski demikian, usaha Novian untuk merintis bisnis menggambar avatar tak sepenuhnya mulus. Dia sempat mengalami kesulitan pada awal-awal menggambar secara profesional untuk mencocokkan tingkat kemiripan avatar dengan karakter aslinya.
“Walaupun gambarnya sederhana, sangat susah untuk mencari titik kemiripan masing-masing karakter dari setiap orang yang memesan,” ujarnya.
Namun dengan alatnya yang telah mumpuni saat ini, Novian bercerita pekerjaannya menjadi lebih mudah. Tingkat akurasi kemiripan karakternya pun meningkat dan hasilnya lebih memuaskan.
Tantangan lainnya adalah turunnya jumlah pemesan avatar semasa pandemi Covid-19. Novian mengatakan selama pagebluk, jumlah pemesanan per hari tak sebanyak dulu. Kendati begitu, ia tak berputus asa. Kini Novian tengah menyusun strategi memperluas bisnisnya untuk mencari pasar yang lebih besar. Dia merancang untuk memproduksi hampers, tote bag atau tas kanvas, dan kerajinan lainnya dengan berbasis gambar ilustrasi.
Baca: Lo Kheng Hong Borong 3,5 Juta Lembar Saham Emiten Hary Tanoe