“Saya pikir investasi infrastruktur dan energi terbarukan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara kami untuk beberapa tahun ke depan. Ini juga merupakan area di mana perusahaan kami terus mengembangkan kemampuan dan kapasitas kami sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan klien kami yang terus meningkat dengan lebih baik,” kata Timur seperti dikutip South China Morning Post.
HHP Law Firm disebut mengkhususkan diri dalam memberikan saran hukum tentang transaksi perusahaan dan komersial, termasuk merger dan akuisisi (M&A), investasi asing langsung, dan konsultasi hukum di berbagai ranah industri.
“Kedalaman pengetahuan kami dalam hukum dan bisnis memungkinkan kami mengarahkan klien kami, terutama perusahaan multinasional, perusahaan milik negara dan perusahaan besar Indonesia,” kata Sukirno.
Kemarin, Garuda memangkas jumlah kursi komisaris dari lima orang menjadi hanya tiga orang. Garuda pun memberhentikan empat komisaris sebelumnya, yaitu Triawan Munaf, Yenny Wahid, Peter Frans Gontha, dan Elisa Lumbantoruan.
Selain mengangkat Timur Sukirno sebagai Komisaris Utama, Garuda juga mengangkat Abdul Rachman sebagai Komisaris Independen.
Garuda pun memangkas jumlah direksi dari sebelumnya delapan menjadi hanya enam. Posisi direksi yang dipangkas adalah wakil direktur yang sebelumnya dijabat Dony Oskaria serta direktur niaga dan kargo yang sebelumnya diduduki Rizal Pahlevi.
“Kami sampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kontrubusi yang diberikan pengurus perseroan, yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik sebagai bagian dari komisaris dan manjaen,” kata Irfan kemarin.
Keputusan ini diambil karena Garuda menghadapi kondisi keuangan yang berat dalam beberapa bulan terakhir. Garuda mengalami turbulensi karena menurunnya jumlah penumpang akibat pembatasan kegiatan masyarakat di tengah merebaknya virus corona.
Baca juga: Breaking News: Timur Sukirno Jadi Komisaris Utama Garuda Gantikan Triawan Munaf