Peter sebagai perwakilan Chairul di perseroan sempat memberikan sinyal bahwa ia akan diberhentikan sebagai komisaris. Ia menyebut Garuda berada dalam kondisi yang sangat kritis. "Mungkin demikian, diganti atau berhenti atau apa. Mungkin juga ha-ha-ha," kata Peter, 8 Agustus lalu.
Dia menduga pemberhentiannya berhubungan dengan sikapnya beberapa waktu lalu yang meminta Garuda menghentikan sementara gajinya. Dia juga berkali-kali mengungkapkan kondisi bisnis Garuda kepada publik.
Peter sempat mengungkapkan bahwa Chairul Tanjung mengalami kerugian sebagai pemegang saham. Adapun Peter adalah perwakilan Chairul Tanjung sebagai salah satu pemegang saham Garuda. Peter mengungkapkan CT merugi Rp 11,2 triliun.
Dia merincikan kerugian Rp 11, 2 triliun tersebut. Pertama, kala CT diminta tolong karena para underwriter gagal total dan menyetor US$ 250 juta. Waktu itu, ujar Peter, nilai tukar masih di kisaran Rp 8.000 per dolar Amerika Serikat. Namun saat ini sudah Rp 14.500. Kedua, kerugian terjadi harga saham GIAA waktu itu Rp 625, namun telah melemah di level Rp 256.
"Silahkan hitung tapi menurut saya, dalam kurun waktu 9 tahun, kerugian CT saya hitung sudah Rp 11,2 triliun termasuk bunga belum hitung inflasi,” kata dia.
Baca: Resmi Mundur dari Komisaris Garuda, Peter Gontha: Kerjaan Saya Banyak yang Lain