Tantangan kedua, kata dia, adalah merebaknya hoaks, misinformasi, disinformasi, hingga malinformasi seiring dengan berkembangnya era digital. Ia mengatakan beredarnya informasi keliru harus ditangani dengan berbagai program dan langkah.
"Misalnya harus melakukan literasi digital yang sudah diluncurkan presiden, lalu teman-teman berkontribusi melakukan fact check, tentu juga kita menuntut tanggung jawab dan kontribusi platform, seperti Facebook, Google, Twitter, Instagram, dan lainnya," kata Usman.
Pasalnya, menurut dia, hoaks banyak beredar di platform-platform digital tersebut. Untuk menangkal penyebaran hoaks, ia juga akan menggandeng pelaku jurnalistik untuk berkontribusi.
Adapun tantangan ketiga yang dihadapi adalah penanganan pandemi. "Bahwa kita harus kampanye secara masif, terutama untuk kampanye memakai masker. kemudian 2 M lainnya. ini tantangan juga mengampanyekan 3T dan vaksinasi. Supaya kita bisa mengendalikan pandemi ini," kata Usman.
Setelah melantik Usman, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate berharap agar bawahannya tersebut dapat melakukan orkestrasi komunikasi publik pemerintah. Ia pun berharap dengan pengalaman panjang Usman sebagai jurnalis, komunikasi publik pemerintah bisa lebih efektif dan mudah dipahami masyarakat.
Baca Juga: Rekam Jejak Dirjen Kominfo Usman Kansong, Eks Direktur Tim Kampanye Jokowi