Sebab, tekanan akibat pandemi Covid-19 masih terjadi pada pendapatan dan kualitas aset BNI. Jika permodalan terus turun, rating BNI di S&P dapat diturunkan dari posisi BBB-.
Ketiga, kebutuhan ekspansi bisnis. Penguatan modal di BNI dilakukan untuk mendukung perusahaan melakukan ekspansi kredit guna menggerakkan perekonomian.
Nantinya, modal yang masuk ke BNI akan digunakan kembali untuk pemulihan ekonomi nasional. Dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR), KPR Subsidi, bantuan sosial, maupun dukungan bagi BNI untuk Go Global.
Tiga Aksi
Aksi pertama yaitu PMN Rp 7 triliun. Aksi kedua yaitu menerbitkan obligasi dalam bentuk Perpetual Bond dengan nominal US$ 500 juta atau setara Rp 7 triliun. "Ini sedang dalam proses," kata Kartika.
Perpetual bond ini akan diterbitkan Kuartal tiga 2020. Jangka waktunya yaitu 5 atau 5,5 tahun, serta imbal hasil 4 sampai 5 persen.
Selain Perpetual Bond, BNI juga akan melakukan right issue untuk menaikkan modal BNI. Nominal yang disiapkan yaitu Rp 11,7 triliun dan rencananya akan dilakukan Semester 1 2022.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: BNI Buka Lowongan Kerja Bagi Lulusan S1 dan S2 untuk 6 Posisi, Simak Syaratnya