Pada kesempatan tersebut, pria yang kerap disapa "SYL" tersebut didampingi Dirjen Kementerian Pertanian dan Anggota Dewan Pengawas Perum BULOG Fadry Jufry mengunjungi lokasi pabrikasi beras (rice to rice) milik Perum BULOG yang berlokasi di Komplek Pergudangan Panaikan Kantor Cabang Makassar.
Menurut SYL, beras premium yang diproduksi Bulog memiliki perbedaan mencolok dengan beras yang diproduksi pada umumnya. Kata dia, beras Bulog mampu bertahan lama, yakni sekitar dua tahun lebih dengan kandungan nutrisi tetap terjaga.“Jelas memiliki nutrisi yang sangat kuat serta daya tahan yang cukup lama, bahkan bisa sampai dua tahun kalau disimpan secara baik,” katanya.
Sementara Pimpinan Wilayah Perum BULOG Sulsel dan Sulbar Eko Pranoto memberikan pemaparan singkat terkait salah satu upaya Perum BULOG untuk turut serta mengembangkan perekonomian petani Sulsel & Sulbar yakni melalui penyerapan hasil panen lokal, sekaligus memanjakan konsumen dengan penyediaan beras sesuai preferensi masyarakat.
"Tentu ini dengan kualitas terjamin melalui investasi infrastruktur pasca panen yang saat ini dikembangkan Perum BULOG," katanya.
Selain menambah kapasitas gudang, saat ini Perum BULOG Wilayah Sulselbar juga mengembangkan pabrikasi beras dalam bentuk Rice to Rice (RTR) dan Modern Rice Milling Plant (MRMP).
RTR yang saat ini dalam tahap commisioning berlokasi di Cabang Makassar dan Cabang Sidrap, serta MRMP berlokasi di Kabupaten Luwu Utara Kantor Cabang Palopo dalam tahap awal pembangunan.
Baca Juga: PPKM Darurat, Buwas Minta Masyarakat Tak Khawatir Soal Stok Beras