TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi sekitar 4,7 persen pada keseluruhan 2021. Hal itu bisa terjadi, kata dia, jika peningkatan penyebaran Covid-19 terus meningkat.
"Kalau seandainya PPKM darurat ini berlanjut atau Covid tidak terkendali secara cepat, maka down side risk terjadi, di mana pertumbuhan ekonomi bisa di bawah 4,7 persen pada keseluruhan tahun ini," kata Sri Mulyani dalam wawancara dengan Tempo secara virtual, Jumat, 2 Juli 2021.
Di mana terutama untuk kuartal III, kata dia, pertumbuhan ekonomi bisa di bawah 6 persen. "Itu yang kami sekarang sedang melihat secara sangat-sangat teliti," ujarnya.
Namun, dia masih berharap pertumbuhan ekonomi pada pada kuartal II sebesar 7,1 hingga 7,5 persen, lalu kuartal III dan IV bisa di sekitar 6 persen dan 5 persen. Jika seperti itu, keseluruhan tahun 2021 bisa sekitar 4,7 persen,"
Sebelum adanya PPKM, ia memprediksi kuartal II pertumbuhan ekonomi 6 hingga 8,2 persen.
Dengan kasus Covid-19 yang naik, kemungkinan pengaruhnya di kuartal II tetap terjadi terutama di Juni terakhir. Padahal, dia melihat konsumsi masyarakat pada April hingga Mei sudah tinggi, bahkan Juni sampai minggu kedua masih bagus.
Namun, pada Juni minggu ketiga hingga empat mulai terlihat adanya penurunan konsumsi.
"Melihat kasus covid naik, makanya orang tidak lagi se-mobile sebelumnya, itu yang terlihat dan terekam. Dan itu pasti mempengaruhi konsumsi kita," kata Menteri Keuangan Terbaik Asia-Pasifik (2017-2019). Baca di Majalah Tempo edisi 3 Juli 2021, Ini Bukan Soal Uang.
HENDARTYO HANGGI| TIM MAJALAH TEMPO
Baca Juga: Puisi Sri Mulyani: Malaikat Pencabut Nyawa Lagi Turun Masif