TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak belum membuat keputusan apapun saat ditanya mengenai rencana perusahaan e-commerce tersebut untuk melantai atau IPO di Bursa Efek Indonesia.
"Kami senantiasa mengeksplorasi kesempatan bagi perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang secara finansial. Namun, untuk saat ini, kami belum membuat keputusan apapun," ujar VP of Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 Juni 2021.
Siti mengatakan fokus perseroan saat ini adalah terus mencari strategi yang tepat untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan. Perusahaan juga berupaya menciptakan nilai tambah bagi para partner dan pengguna untuk waktu-waktu mendatang.
Sebelumnya, PT Bukalapak dikabarkan berencana melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO). Berdasarkan dokumen Mini Public Expose yang diperoleh Bisnis, perusahaan e-commerce tersebut bakal menjalani masa bookbuilding & roadshow mulai 28 Juni 2021 dan direncanakan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 29 Juli 2021.
Perusahaan yang saat ini dipimpin oleh Rachmat Kaimuddin ini bakal menggunakan kode ticker “BUKA”. Sebagai penjamin emisi, Bukalapak menggandeng Mandiri Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas sebagai Joint Lead Managing Underwriter serta UBS Sekuritas Indonesia sebagai Domestic Underwriter.
Pada IPO nanti Bukalapak berencana melepas sebanyak-banyaknya 25 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan. Jumlah tersebut termasuk opsi employee stock allocation (ESA) atau alokasi saham untuk karyawan maksimal 0,1 persen.