Jika menilik harga penawaran saham emiten Toto Sugiri yang melantai di bursa per 6 Januari 2021 lalu sebesar Rp 420 per saham, harga saham DCII telah menguat hingga lebih dari 14.000 persen. Kapitalisasi pasarnya pun membengkak jadi Rp 143,74 triliun.
Kini DCII menjadi saham termahal yang tercatat di BEI, lebih tinggi dari harga saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang dikenal sebagai saham premium. Pada pukul 10.15 perdagangan hari ini, Kamis, 17 Juni 2021, harga saham GGRM dan BBCA masing-masing berada di level 36.225 dan 31.575.
Soal melambungnya harga saham DCII ini, mantan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Hasan Zein turut berkomentar. Ia membandingkan pergerakan saham DCII dengan saham Tesla Inc. alias TSLA di bursa AS.
Saham DCII telah meroket selama 6 bulan sejak melantai di bursa.Adapun saham Tesla (TSLA), perusahaan milik Elon Musk itu, telah melejit hingga 160 kali lipat dalam kurun 10 tahun sejak initial public offering (IPO).
“Investor Amerika Serikat menganggap saham TSLA sebagai 'keajaiban'. Nah saham DCII adalah keajaiban di puncak keajaiban. Naik hampir 150 x dalam kurun waktu enam bulan sejak IPO!" kata Hasan, Rabu, 16 Juni 2021. "Saya belum pernah membaca peristiwa seperti ini selama 45 tahun menjadi pelayan di pasar modal."
BISNIS
Baca: Gembok Dibuka, Saham DCII Langsung ARA Usai Melonjak 20 Persen ke Level 60.300