Selain itu, Darmawan menambahkan, pihaknya juga berkolaborasi dengan lembaga nirlaba Mandiri Amal Insani (MAI) untuk penyaluran dana bergulir tanpa dikenakan bunga kepada petani yang masuk golongan penggarap dhuafa. Dalam pelaksanaannya, MAI bekerjasama dengan PT MDP untuk menyalurkan dana bergulir tersebut, termasuk menyusun skema dan kriteria petani yang layak menerima dana bergulir tersebut.
“Saat ini outstanding dana bergulir yang diserahkan kepada MDP telah mencapai Rp 1 miliar, dengan jumlah penerima 176 petani yang menggarap lahan seluas hampir 56 hektar," ujarnya.
Tak hanya itu, Bank Mandiri juga turut memperluas kolaborasi PT MDP dengan BUMN lainnya antara lain dengan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) melalui program Agro Solution yang merupakan program pendampingan budidaya kepada petani dengan tata cara penanaman dengan pengecekan kesehatan tanah, pemberian kombinasi pupuk sehingga produktivitas hasil panen baik kuantitas dan kualitas meningkat. Pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bagi petani dan bagi PT MDP memberikan pasokan gabah berkualitas.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Mandiri juga menyalurkan bantuan CSR berupa Hand Tractor kepada 14 kelompok tani senilai total Rp 450 juta untuk membantu petani dalam pengolahan lahan sawah dan hammer mill senilai total Rp 600 juta. Keberadaan Hand Tractor ini sangat efektif karena dapat membantu peningkatan produktivitas dan menekan biaya operasional petani, serta hammer mill, mesin pengolah sekam, sehingga menjadi sekam halus dan dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Sejauh ini, Program Kewirausahaan Petani di Pamarican sudah berjalan, tidak hanya dari kenaikan penyerapan bahan baku, namun juga pada aspek produksi beras, penjualan, serta laba PT Mitra Desa Pamarican (MDP). Meski dibayangi pandemi, PT MDP berhasil meningkatkan laba tahun 2020 yang tumbuh lebih dari 150 persen dari tahun sebelumnya. Capaian ini dikontribusi oleh kenaikan produksi beras yang tumbuh sebesar 97 persen menjadi 6.594 ton dan penjualan beras sebanyak 6.814 ton atau tumbuh 102 persen secara year on year (YoY) di Desember 2020.
Sebagai bentuk diversifikasi usaha untuk meningkatkan laba, PT MDP telah mengelola mini market yaitu BUMNShop yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari termasuk juga memasarkan produk-produk BUMN lain dan UMKM disekitarnya agar bertumbuh bersama. PT MDP juga memperluas pasarnya menjadi supplier di warung-warung sekitar yang saat ini sudah mencapai lebih dari 130 warung.
Tidak hanya menjadi supplier, PT MDP juga melakukan pembinaan kepada warung-warung tersebut antara lain tata letak produk, digitalisasi antara lain pemesanan barang yang dilakukan melalui ponsel pintar dan transaksi secara non tunai. Total penjualan BUMNShop yang dikelola PT MDP ini di tahun 2020 mencapai lebih dari Rp 1 miliar, yang turut menyumbang laba bagi perusahaan, pada akhirnya untuk dinikmati kembali oleh petani dan masyarakat desa sebagai pemegang saham.
Ke depannya, program ini diharapkan terus dapat berjalan dengan kolaborasi dan sinergi yang kuat dengan berbagai BUMN dan Anak Perusahaannya, untuk tujuan kesejahteraan petani.
"Setelah Pamarican, program Kewirausahaan Petani ini juga telah diperluas di Kebumen Jawa Tengah. Semoga SPBT Kebumen juga dapat membukukan hasil yang juga optimal," kata Darmawan.
Baca Juga: Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp 5 Triliun untuk Chandra Asri