Cerita ini disampaikan Yenny di tengah sorotan publik terhadap kursi komisaris. Sorotan publik karena beberapa figur komisaris merupakan pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Yenny ikut mendukung Jokowi saat Pilpres 2019. Namun, sebelum masuk ke BUMN, Yenny mengatakan sudah pernah menjadi komisaris di beberapa perusahaan swasta. Sehingga, dia merasa cukup memahami bagaimana lingkup tugas seorang anggota komisaris.
Di sisi lain, dia menyebut banyak perusahaan swasta yang menawari jabatan komisaris dengan penghasilan lebih tinggi dari Garuda.
"Namun saya memang pemilih," kata dia.
Yenny mengatakan dia bukan orang yang D4 (duduk diam dapat duit), tapi figur yang bekerja suka tantangan. Dari sejak gadis pun, Yenny menyebut sudah mandiri secara finansial dan tidak merepotkan orang tua.
Kebetulan, dia juga sudah mengambil kelas keuangan dan ekonomi ketika di Harvard. Yenny Wahid sebelumnya lulus dari Universitas Harvard Kennedy School of Government, dengan gelar master dalam Administrasi Publik. "Sehingga punya pengetahuan mengenai bisnis," ujar satu dari lima komisaris Garuda tersebut.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Erick Akan Pangkas Jumlah Komisaris Garuda, Yenny Wahid: Semua Harus Didukung