TEMPO.CO, Jakarta - Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid kembali menceritakan soal apa yang dikerjakannya sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (persero) Tbk. Dia juga bercerita sempat menolak tawaran untuk masuk ke Garuda.
Namun, kata dia, Menteri BUMN Erick Thohir secara spesifik memintanya membantu membereskan masalah yang waktu itu sedang meliputi Garuda. Masalah tersebut berkaitan dengan awak kabin.
"Akhirnya saya luluh dan bersedia membantu beliau," kata Yenny Wahid kepada Tempo di Jakarta, Jumat, 11 Juni 2021. Sehingga, dia pun diangkat menjadi komisaris pada 22 Januari 2020.
Yenny mengatakan, hal pertama yang ia kerjakan sebagai komisaris adalah memompa semangat para awak kabin yang waktu itu mentalnya sempat terpuruk agar bisa kembali berprestasi. Terutama, untuk meraih kembali gelar awak kabin terbaik di dunia (The best Cabin Crew in the world).
"Alhamdulillah semangat mereka telah bangkit kembali," kata Yenny. Tapi sayangnya, dia menyebut pandemi langsung menerpa dan pengaruhnya sangat besar bagi seluruh industri aviasi di dunia.
Lalu, aksi kedua yang dilakukan Yenny adalah pengawasan agar tercipta CGC atau Good Corporate Governance di perusahaan. Sasarannya untuk mencegah adanya fraud atau hal-hal lain yang dapat merugikan perusahaan.