Cina selama ini merupakan penyumbang lebih dari 70 persen dari semua penambangan Bitcoin di dunia. Tapi akibat dari tindakan keras otoritas Cina terhadap penambangan kripto, penambangan besar harus mencari lokasi baru untuk mendirikan bisnis mereka.
Jika Paraguay dan El Savador dapat menjanjikan hal sama kepada perusahaan, situasi Cina bisa dimanfaatkan ini untuk kepentingannya. Adapun El Savador dan Paraguay bukan satu-satunya negara yang bersaing untuk mendapatkan bagian bisnis kripto karena ada Argentina yang telah melihat adanya potensi dalam penambangan kripto yang didukung dengan ketersediaan listrik yang lebih murah.
Proses penambangan kripto diketahui membutuhkan banyak energi. Akibatnya banyak perusahaan penambangan aset tersebut yang berpindah negara ke negara yang dengan dukungan energi yang besar.
Adapun El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran setelah 62 dari 84 suara di majelis Kongres, anggota parlemen memilih mendukung untuk membuat undang-undang yang mengadopsi aset kripto itu. Keputusan itu diambil meskipun ada kekhawatiran tentang dampak potensial pada program El Salvador dengan Dana Moneter Internasional atau IMF.
Presiden Bukele sebelumnya telah menggembar-gemborkan penggunaan Bitcoin karena potensinya untuk membantu orang-orang Salvador yang tinggal di luar negeri untuk mengirim pengiriman uang kembali ke dalam negeri. Ia juga mengatakan dolar AS juga akan berlanjut sebagai alat pembayaran yang sah.
BISNIS | REUTERS
Baca: Diduga Cuci Uang dengan Aset Kripto, 1.100 Orang Lebih Ditangkap Kepolisian Cina