2. 100 Ribu Pengemudi Gojek Mogok Massal, Begini Pangkal Masalahnya
Sekretaris Jenderal Perkumpulan Armada Sewa Indonesia (PAS)–asosiasi yang membawahi angkutan daring dan angkutan sewa--Wiwit Sudarsono mengatakan sekitar 100 ribu pengemudi Gojek melakukan aksi mogok massal mulai 8 hingga 10 Juni 2021. Mogok massal dipicu turunnya insentif pengemudi untuk layanan GoSend Sameday Delivery.
Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat, 28 Mei 2021. Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kolaborasi bisnis yang dilakukan oleh dua startup raksasa Gojek dan Tokopedia, melalui pembentukan GoTo diharapkan mampu menciptakan integrasi layanan yang semakin efisien dan mempercepat penguatan bisnis di sektor UMKM. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
“Saat ini (insentif) berubah menjadi Rp 1.000 per satu sampai sembilan pengantaran, Rp 2.000 untuk sepuluh sampai 14 pengantaran, dan seterusnya,” ujar Wiwit saat dihubungi Tempo.
Besaran skema insentif anyar ini lebih rendah ketimbang sebelumnya. Wiwit menjelaskan, sebelum kebijakan baru berlaku, pengemudi layanan GoSend Sameday Delivery memperoleh insentif sebesar Rp 10 ribu untuk lima kali pengantaran, Rp 30 ribu untuk delapan kali pengantaran, dan Rp 45 ribu untuk sepuluh kali pengantaran.
Sementara itu, Gojek menampik skema perhitungan insentif baru ini merugikan pengemudi. Vice President Corporate Communications Gojek Audrey Petriny mengatakan penyesuaian insentif malah memberikan lebih banyak peluang pengemudi GoSend mendapatkan insentif untuk setiap pengantaran paket.
"Kebijakan ini merupakan langkah untuk lebih memeratakan jumlah mitra yang dapat memperoleh insentif tersebut, sehingga semakin banyak mitra yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi," kata Audrey saat dihubungi melalui pesan pendek.
Baca berita selengkapnya di sini.