TEMPO.CO, Jakarta - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan potensi cadangan gas metana hidrat di Indonesia diperkirakan mencapai volume yang cukup besar yakni mencapai 850 triliun kaki kubik (TCF), sehingga dapat menjadi solusi pemenuhan kebutuhan energi bersih pada masa depan.
"Jumlah (850 TCF) tersebut setara dengan delapan kali lipat cadangan gas alam saat ini, sehingga kita berharap sumber energi alternatif baru ini akan mendukung ketahanan energi nasional," katanya saat acara "Legal and Policy Framework for the Development of Offshore Methane Hydrate as the Indonesia's Future Transitional Clean Energy" secara daring, Selasa 8 Juni 2021.
Dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Selasa, Menteri Arifin mengatakan transisi dari energi fosil menjadi Energi Baru dan Terbarukan (EBT), yang lebih bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan, menjadi arah kebijakan energi nasional.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlu usaha mencari energi baru pengganti fosil untuk dapat memenuhi kebutuhan energi yang makin meningkat.
Di Indonesia, menurut dia, pada penelitian tahun 2004, telah ditemukan potensi cadangan gas metana hidrat sebesar 850 TCF.
Menteri ESDM mengatakan pengembangan gas metana hidrat merupakan opsi energi yang lebih bersih bila dibandingkan dengan minyak bumi dan batu bara.