Ia menegaskan kasus COVID-19 yang mulai meningkat setelah libur Lebaran Idul Fitri harus segera ditekan dan dikendalikan karena akan mempengaruhi konsumsi dan pertumbuhan ekonomi ke depannya.
“Kuartal II-2021 sampai Juni tren ini harus dikendalikan sebab jika tidak maka akan terjadi kondisi seperti Maret lalu di mana kita harus melakukan pengetatan lagi. Ini akan mempengaruhi kegiatan ekonomi dan proyeksi ekonomi yang selama ini kita buat,” katanya.
Sementara itu ia menjelaskan program vaksinasi di Indonesia masih berada di level 300.000 per hari yang memang lebih tinggi dibanding Ramadhan lalu, namun belum mencapai target yaitu 500.000 sampai 1 juta per hari.
Target program vaksinasi COVID-19 yang mencapai 1 juta per hari tersebut ditetapkan dalam rangka mencapai herd immunity pada kuartal I-2022.
“Jika ini tidak terkejar maka 2022 akan terjadi dampak karena COVID-19 masih menjadi elemen yang menentukan,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
BACA: Hari Lahir Pancasila, Sri Mulyani Ingatkan Soal Perwujudan 5 Sila di Masa Sulit