RISIKO
Sebaliknya, aset kripto juga memiliki sejumlah risiko antara lain risiko terhadap pembayaran karena mata uang virtual tak dapat ditukar dengan mata uang biasa atau flat money, apalagi dengan volatilitas harga yang tinggi.
Selain itu, di dalam industri aset kripto tak ada yang dapat menangani keluhan nasabah karena sistem dan ekosistem di sekelilingnya belum terbukti keberadaannya. Termasuk tidak adanya pihak yang melakukan settlement.
Aset kripto juga memiliki risiko terhadap stabilitas sistem keuangan. Misalnya dapat terjadi bubble burst ketika terdapat interaksi antara mata uang virtual dengan ekonomi riil.
“Risiko volatilitas harga tinggi karena nilainya ditentukan pada ekspektasi penawaran dan permintaan di masa mendatang […] hanya Tuhan yang tahu pergerakannya karena sepenuhnya bergantung ke mekanisme pasar,” ujar Edwin.
Di lain pihak, Edwin menyebut ada risiko arbitrage karena transaksi dapat dilakukan antara negara tanpa melewati otoritas masing-masing negara. Aset kripto juga memiliki risiko bersinggungan dengan aktivitas ilegal seperti pembiayaan terorisme karena sistem transaksinya yang tak dapat diidentifikasi dan dimonitor.
“Tetapi kabarnya ini sekarang sudah berkurang ya,” kata pria yang menjabat sebagai Direktur di MNC Asset Management tersebut.