Kegiatan penataan kawasan Pura Besakih diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan umat untuk beribadah sekaligus kenyamanan wisatawan yang berkunjung, mengingat upacara ini melibatkan masyarakat Hindu se-Bali.
Gedung parkir ini dibangun bertingkat ke bawah empat lantai dengan luas total 55.201 meter persegi. Sesuai rencana, gedung parkir ini akan menampung 1.369 mobil, 61 bus sedang dan lima bus besar.
Gedung parkir ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang muncul pada saat upacara peribadatan atau pada masa puncak kedatangan wisatawan yang berdampak pada kemacetan akibat banyaknya kendaraan umum maupun pribadi yang datang. Kemacetan yang terjadi pada lokasi eksisting untuk menuju atau meninggalkan kawasan Pura Besakih dapat mencapai puluhan kilometer.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan tidak hanya tempat ibadah kaum Muslim, tetapi juga Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu yang menjadi perhatian dari Kementerian PUPR.
“Rencana pembangunan penataan kawasan suci Pura Besakih ini akan dilakukan selama dua tahun dari 2021 hingga 2022 dengan metode design and build. Ground breaking akan dilakukan pada pertengahan tahun 2021 ini,” ujar Diana.
Sementara itu Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya PUPR Boby Ali Azhari mengatakan proses perencanaan hingga pelaksanaan akan menggunakan building information modelling (BIM). “Penggunaan BIM untuk memudahkan apabila ada perubahan-perubahan yang terjadi,” kata Boby.
BACA: PUPR Tata Kawasan Pura Besakih Bali, Rp 514,2 M Disiapkan