Menurut Dewi, integrasi kedua perusahaan membuka peluang pelaku usaha kecil untuk lebih mudah memahami transaksi digital melalui yang tersedia dalam satu ekosistem. Namun di saat yang sama, ia mengatakan Gojek dan Tokopedia harus memberikan pendampingan bagi UMKM.
“Hal ini karena layanan teknologi digital sangat memerlukan edukasi pasar yang bukan hanya masif dan mendalam,” katanya.
Grup GoTo hasil merger Gojek dan Tokopedia diklaim akan berkontribusi lebih dari 2 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Grup ini juga digadang-gadang menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis perusahaan dan bertumbuhnya ekonomi.
Usai merger Gojek dan Tokopedia, Grup GoTo memiliki daftar investor blue chip termasuk Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Baca: 6 Fakta Perjalanan Merger Gojek dan Tokopedia Menghasilkan GoTo