Dari hitungannya, ia memperkirakan kontribusi omzet saat Ramadan dan Lebaran tahun ini bisa kembali di angka 40 persen dari total pendapatan sepanjang tahun. Adapun pengusaha retail memasang target omzet moderat di angka Rp 40 triliun untuk tahun ini.
Dengan begitu, total belanja ritel saat Ramadan dan Lebaran setidaknya bisa menyumbang omzet sampai Rp 16 triliun. “THR ini menjadi pendorong utama. Setelah Lebaran kami perkirakan akan stagnan dan tergantung pada keyakinan konsumen kelas menengah atas untuk berbelanja,” kata Roy.
Data Nielsen Retail Audit menunjukkan bahwa sektor retail modern Indonesia masih tumbuh 1 persen pada 2020 atau melambat dibandingkan dengan kenaikan pada 2019 yang mencapai 7,5 persen.
Kenaikan kinerja sektor retail disumbang oleh performa positif segmen toko kelontong yang tumbuh 4,8 persen meskipun toko swalayan dan hypermarket turun 10,1 persen.
Untuk tahun ini, Roy memperkirakan retail modern bisa tetap tumbuh 4 sampai 4,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Adapun perkembangan vaksinasi dan optimisme belanja kelas menengah atas akan menjadi penentu pertumbuhan pada tahun kedua pandemi.
BISNIS
Baca: Perusahaan Tak Patuh Bayar THR Lebaran, Apa Saja Sanksinya?