Menhub mengatakan Pelabuhan Bakauheni yang merupakan pintu masuk Sumatera dan Jawa, menjadi salah satu fokus perhatian dalam layanan arus pasca Lebaran.
Ia mendorong manajemen ASDP bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19, TNI, Polri, Pemerintah Daerah dalam memperketat masuknya orang dari wilayah Sumatera ke Pulau Jawa melalui angkutan penyeberangan.
Data Satgas Covid-19 menyebutkan bahwa dalam satu bulan terakhir terjadi peningkatan kasus yang signifikan di hampir seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Untuk itu, perlu upaya memperketat pergerakan penumpang khususnya dari Sumatera ke Pulau Jawa melalui pelabuhan Bakauheni.
Data mencatat terdapat sekitar 440 ribu orang telah melakukan perjalanan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni yang diprediksi akan kembali dalam waktu dekat di waktu yang bersamaan.
"Sesuai ketentuan yang ada, penumpang penyeberangan yang akan menyeberang via Bakauheni wajib membawa dokumen negatif Covid-19 berupa swab antigen. Kami minta calon penumpang untuk melakukan tes secara mandiri lebih awal yaitu ditempat asal, tidak di pelabuhan, untuk menghindari penumpukan di pelabuhan," kata Budi Karya.
Pada Sabtu (15/5) kemarin, Menhub Budi juga melakukan pengecekan di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, yang menjadi gerbang masuk antara pulau Jawa dan Bali. Menurutnya, selain Bakauheni yang menjadi gerbang masuk Jawa dan Sumatera, pengawasan dan penyaringan terhadap arus penumpang dan kendaraan juga perlu dilakukan di pintu masuk Jawa dan Bali dengan melakukan pengetatan persyaratan perjalanan dimana pengguna jasa wajib membawa hasil rapid antigen.