"Ini random check karena setelah diinventarisasi ketersediaan alat rapid test dari Satgas COVID-19 maupun Kementerian Kesehatan harus dibagi agar merata. Walaupun dilakukan random sampling, namun kita harapkan dilakukan pemeriksaan terhadap mayoritasnya," kata Dirjen Budi.
Menurut dia, upaya ini adalah untuk memastikan bahwa masyarakat yang akan kembali ke Jakarta adalah orang yang sehat dan dapat melengkapi syarat perjalanan ataupun telah melakukan tes di wilayah masing-masing.
"Kami memastikan 21 rest area dan juga gerbang tol utama dari Surabaya sampai Jakarta sudah kita dirikan pos seperti di Balonggandu. Dalam pos ini intinya pengujian terhadap masyarakat yang akan ke Jakarta. Kalau hasilnya positif nanti akan ada treatment khusus dan tindakan lanjutan dari Kementerian Kesehatan, tapi kalau negatif dapat melanjutkan perjalanan," ujarnya.
Melalui kesempatan yang sama, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IX Provinsi Jawa Barat Denny Michels Adlan mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan di lapangan terkait penyelenggaraan skrining Covid-19.
"Konsentrasi kita untuk arus balik itu di daerah perbatasan Jawa Tengah ke Jawa Barat. Kita juga ada titik di daerah Cijolang, Banjar, namun di sana hanya pemeriksaan surat-surat dan mungkin akan ada tes GeNose di sana. Nanti, kita lihat situasinya seperti apa kalau memang bisa ditambah jumlah tes antigen nanti kita laksanakan juga," katanya.
BACA: Puncak Arus Balik, Budi Karya Minta Masyarakat Tak Kembali pada 16 dan 20 Mei