Kementerian Perhubungan telah mencatat sebanyak 1,5 juta orang tercatat keluar dari Jabodetabek sejak masa pengetatan mudik 22 April lalu hingga 11 Mei 2021.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan masyarakat bergerak menuju arah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera melalui pelbagai pintu jalan tol maupun penyeberangan Merak-Bakauheni.
“Tujuan masyarakat itu bervariasi karena data diambil sejak pengetatan, apakah itu untuk mudik atau aktivitas yang dikecualikan, kita harus melihat spesifik,” ujar Adita dalam konferensi pers virtual.
Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, Adita pun menerangkan adanya potensi lonjakan pergerakan arus balik pasca-Lebaran. Arus puncak balik diprediksi terjadi pada 16 dan 20 Mei 2021 atau H+3 dan H+7 Idul Fitri.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengutarakan rencana tes Covid-19 seperti rapid test antigen gratis untuk pemudik pada masa arus balik Lebaran 1442 Hijriah. Sementara untuk perjalanan transportasi lain akan diberlakukan pengetatan syarat perjalanan seperti pada masa pra peniadaan mudik.
Baca: 1,5 Juta Orang Keluar dari Jabodetabek Sejak Pengetatan Mudik