Peningkatan aktivitas ini tak lepas dari terkendalinya jumlah kasus dan telah berjalannya vaksinasi. Ini semua, kata Ibrahim, berkat kebijakan pemerintah yang melarang warganya eksodus ke daerah sebelum lebaran akibat Covid-19 yang sampai saat ini sedang mengganas terutama di India, Jepang dan di Asia sudah terjangkit wabah virus dari India yaitu Singapura, Malaysia dan Cambodia.
Selain itu penjualan kendaraan bermotor yang meningkat tajam pada maret 2021. Kenaikan penjualan terdsebut dipengaruhi oleh insentif pembenasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang diberikan pemerintah pada awal maret lalu. Penjualan mobil pada maret 2021 tumbuh 10,5 persen dibanding Maret 2020 dan 72,6 persen dibanding Februari 2021.
Dia mengatakan meski saat ini kasus Covid-19 di Indonesia cukup terkendali, maka masyarakat agar tetap waspada tentang kejadian yang saat ini berlangsung di India tak menimpa Indonesia. India saat ini mencatatkan rata-rata kasus harian melampaui 300 ribu kasus. Kalau Indonesian sampai terjadi seperti India pasti aktivitas akan terpaksa dibatasi.
"Jika kasus harian mencapai 300 ribu, tidak ada pilihan lain karena ini pasti menimbulkan drama kemanusiaan," kata Ibrahim.
Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, Senin, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp 14.440 - Rp 14.480.
BACA: Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga, Kurs Rupiah Ditutup Menguat Rp 14.445
HENDARTYO HANGGI