Per 31 Maret 2021, rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio penyaluran kredit (LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 22,1 persen dan 85,3 persen. Dengan total aset sebesar Rp 272,6 triliun, bank tersebut mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Adapun total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 200,1 triliun dengan rasio CASA sebesar 63,3 persen. Hal tersebut sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
Perseroan terus berupaya memberikan inovasi terbaik dalam ekosistem digital banking yang dimiliki secara komprehensif untuk memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank digital terdepan di Indonesia.
Sementara nilai total kredit yang disalurkan CIMB Niaga mencapai Rp 173,4 triliun. Sebagian besar kredit itu berasal dari bisnis consumer banking yang tumbuh 1,6 persen yoy, di antaranya adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang masing-masing naik 5,2 persen dan 5,4 persen yoy.
Segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah), menyalurkan total pembiayaan Rp 32,4 triliun dan DPK sebesar Rp 29,6 triliun.
BISNIS
Baca: Simak Perbandingan Bunga KPR Rendah dari BTN, BCA, CIMB Niaga dan Commonwealth