Pengembangan Perseroan menjadi pemain digital sepenuhnya memerlukan investasi yang tidak sedikit. Untuk itu, kata dia, perseroan sudah memulai langkah strategis lain, yakni dengan rencana pelaksanaan initial public offering (IPO) PT Info Media Digital (IMD), yang menaungi situs berita tempo.co dan sejumlah strategic business unit (SBU).
"Kami merencanakan go public pada anak usaha ini pada tahun 2021, dengan menunggu waktu yang tepat, sambil mencari opsi-opsi pendanaan yang lain," ujar Meiky.
Kendati begitu, dia menyadari, efek negatif pandemi Covid-19 yang meluas juga berakibat buruk pada kemampuan mitra-mitra kerja perseroan. Penyusutan pendapatan mitra kerja perseroan membuat kemampuan mereka memenuhi kewajiban kepada Perseroan menurun drastis.
Dampaknya, kata dia, piutang usaha Perseroan meningkat. Kolektabilitas piutang-piutang lama Perseroan -- yang tahun lalu masih bisa ditagih – praktis tidak 'bergerak' lagi sejak wabah merebak.
Faktor-faktor inilah yang membuat pendapatan usaha perseroan menurun Rp 114 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan paling besar dikontribusikan pendapatan barang cetakan sebesar 48,15 persen dibandingkan 2019.
Pendapatan majalah dan iklan majalah turun 31,49 persen, koran dan iklan koran turun 10,96 persen, penjualan kertas turun 5,17 persen, produk-produk digital turun 4,91 persen, jasa penyelenggara acara turun 1,66 persen, serta kanal video turun 1,14 persen. Kendati begitu, ada kenaikan jasa rumah kreatif sebesar Rp 4,2 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. "Perseroan sebenarnya melakukan pengendalian biaya di berbagai pos anggaran," ujarnya.