"Biar Bitcoin dibeli orang-orang lain. Kalau harganya naik, biar rejekinya buat orang lain saja. Saya kurang paham," ucap Lo.
Di akhir video berdurasi 1 menit 39 detik itu, Lo Kheng Hong kembali menegaskan bahwa investasi saham adalah yang terbaik. "Saya masih yakin, saham is the best choice, not Bitcoin. Saham is the best choice, Saham is the best choice, not Bitcoin," katanya.
Pada Jumat lalu, Bitcoin jeblok hingga 3,44 persen ke level US$ 49.904, sementara Ehtereum terperosok lebih dalam hingga melampaui 10 persen ke level US$ 2.140. Padahal kedua mata uang kripto itu sebelumnya sempat menembus rekor tertinggi.
Ilustrasi Bursa Kripto. shutterstock.com
Dikutip dari Reuters, anjloknya Bitcoin dan Ethereum di antaranya dipicu oleh reaksi pasar terhadap rencana Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan menaikkan pajak aset digital. Rencana Biden disampaikan pada Kamis lalu saat memaparkan perubahan kode pajak di AS.
Termasuk di antaranya adalah menaikkan pajak hingga dua kali lipat atas capital gain menjadi 39,6 persen untuk orang-orang yang berpenghasilan lebih dari US$ 1 juta. Sentimen itu yang kemudian dinilai pasar sebagai tekanan terhadap investasi digital seperti Bitcoin dan Ethereum.
Baca: Bitcoin Terperosok ke Rp 750,7 Juta Setelah Tembus Rekor Tertinggi, Kenapa?