TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA Jahja Setiaatmadja dan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Darmawan Junaidi optimistis permintaan kredit bakal naik di kuartal kedua tahun ini atau lebih baik ketimbang kuartal pertama.
Secara umum, Jahja menjelaskan, pelunasan kredit di awal tahun 2021 ini masih tetap tinggi. Namun, ekspansi kredit khususnya dari segmen konsumer, yang dihasilkan pada awal tahun ini belum mampu menutupi pelunasan. Walhasil, pertumbuhan kredit menjadi terpengaruh.
Ia lalu membandingkan dengan kondisi di awal tahun 2020. Pada periode Januari-Maret 2020, penyaluran kredit per bulan mencapai Rp 2,5 triliun. "Ada repayment Rp2 triliun jadi masih naik Rp 0,5 triliun," kata Jahja.
Namun di kuartal pertama tahun ini, menurut dia, penyaluran kredit di BCA baru mencapai kisaran Rp 1,2-1,5 triliun. "Karena ada repayment Rp 2 triliun, jadi masih minus."
Meski begitu, Jahja yakin kinerja penyaluran kredit kuartal kedua tahun ini lebih baik. Salah satu keyakinannya berasal dari permohonan kredit kepemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor mencapai Rp 19,8 triliun.
"Itu di expo virtual ulang tahun BCA, kami dapat permohonan kredit Rp 15 triliun untuk KPR dan Rp 4,8 triliun untuk KKB. dalam 2 sampai 3 bulan ke depan akan masuk dalam buku kami," ucap Jahja.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi. Ia menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 6 persen secara grup. Walau pada kenyataannya, kinerja ekonomi dan permintaan kredit masih tampak berat pada awal tahun ini.