TEMPO.CO, Jakarta - Emiten BUMN pertambangan mineral PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam berencana memacu produksi nikel dan fokus menyelesaikan proyek smelter pada 2021.
SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko menyampaikan ANTM mematok target produksi dan penjualan bijih nikel secara agresif pada tahun ini. ANTM menargetkan produksi bijih nikel sebesar 8,84 juta wet metrik ton (wmt), sedangkan penjualan sebesar 6,71 juta wmt.
Pada 2020 perolehan produksi bijih nikel ANTM hanya sebesar 4,6 juta wmt dengan penjualan sebesar 3,3 juta wmt.
Kunto menjelaskan, agresifnya target itu juga untuk menjawab kebutuhan domestik seiring dengan meningkatnya aktivitas smelter, membaiknya industri, dan kenaikan harga komoditas.
“Antam terbuka terhadap segala peluang yang akan mendukung penguatan bisnis komoditas utama perseroan mulai dari hulu hingga hilir yang diharapkan memperkuat kinerja positif perseroan,” kata Kunto selepas RUPS 2020 Antam, Rabu, 7 April 2021.
Antam mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,84 triliun pada tahun ini.