Dia berharap api bisa betul- betul padam sehingga kilang dapat beroperasi seperti biasa. Pun warga kembali merasa aman beraktivitas seperti sedia kala.
"Kedua, penanganan kepada warga masyarakat yang terdampak, korban luka sudah dirawat, juga sudah mulai diinventarisasi kerusakan rumah- rumah warga," katanya.
Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna mengatakan, penyebab kebakaran secara pasti belum dapat diketahui. Namun, api sudah dapat dilokalisasi agar tidak merambat ke tangki lainnya.
Saat ini, sambil mengkaji penyebab pasti kebakaran, petugas fokus pada pemadaman dan penanganan warga yang terdampak. "Sumber kebakaran juga belum dapat diketahui, lantaran hingga saat ini api masih menyala, namun dari laporan diduga disebabkan petir," kata Cecep.
Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin (29/3) dini hari pukul 00.45 WIB, berdampak pada lima desa meliputi Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip dan Desa Tegalurung.
Terdapat sekira 932 warga terdampak, atau radius 300 meter dari titik kebakaran, diungsikan.
Terbagi sebanyak 220 orang di GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, sebanyak 320 orang di Pendopo Kantor Bupati Indramayu, dan sebanyak 392 orang di Gedung Islamic Center Indramayu. Sementara terdapat 29 orang luka ringan, 14 orang dalam identifikasi dan enam orang luka berat.
ANTARA
BACA: Tinjau Kebakaran Kilang Pertamina, Wagub Jabar Pastikan BBM Selama Ramadan Aman